Wednesday, 26 November 2014

Dadakan - berat

Membina pernikahan memang berat sob, apalagi di awal-awal tahun pertama…aduh-aduh…sangat sulit keluar dari area konflik. Bahkan kita sendiri kadang terjebak dan bingung manakah yang pantas untuk dilakukan, manjadi suami/istri yang baik atau menjadi anak yang berbakti.

Tidak bias dilepaskan begitu saja bila peran keluarga terlebih orang tua mempunyai andil besar dalam sejarah hidup kita, dan itu tidak bias lepas begitu saja ketika kita sudah mantap untuk membina hidup berkeluarga, yang berarti hidup secara mandiri. Namun campur tangan keluarga seringkali masuk dan menjadi salah satu penyebab terjadi konflik. Seringkali kita diminta menurut kepada keinginan orang tua/keluarga dan disatu sisi suami/istri tidak setuju dengan hal itu.

Hal yang sangat wajar bila konflik kepentingan yang berakar dari kepentingan orang tua terjadi. Menyatukan dua orang dengan latar belakang sejarah, keluarga, kepentingan, sifat, karakter, kebiasan yang mungkin sangat jauh berbeda tidaklah semudah membalik tangan dalam hitungan detik, butuh waktu mungkin bertahun-tahun hingga bias menyadari satu dengan yang lain.

Seringkali ke egoisan masih ada dalam pikiran berkeluarga. Terkadang kita terlalu condong dengan kepentingan keluarga kita sendiri, hanya mau dekat dengan keluarga besar kita sendiri tanpa mau tahu keluarga pasangan kita. setidaknya ketika kita tidak terlalu senang dengan keluarga pasangan kita, jangan terlalu memperlihatkan perasaan itu, anda harus menyadari ketika anda tidak bias berbagi dengan orang yang pernah menjadi bagian perjalan hidup pasangan anda, maka lambat lahun rasa kasih pasangan anda terhadap anda juga akan pudar, dan itu diawali dengan rasa ketidak senangan terhadap orang-orang disekitar anda juga.

Ada beberapa kalimat yang menurut saya tabu untuk dikatakan didalam hidup berkeluarga, terlebih ketika sedang terjadi konflik, yakni :
-         wegah /ndak mau: dalam bahasa jawa kata ini sering dan gampang sekali terucap, kata ini sedikit banyak mempunyai makna penolakan tapi tanpa disertai solusi. Hindari kata ini dan usahakan ganti dengan yang lain. Missal :
S : mau pergi ketempat paman?
I : Wegah      
S : ??????     
 bandingkan    
S : mau pergi ketempat paman?         
I : sebaiknya jangan sekarang, kalao minggu depan bagaimana
S : baiklah kalo begitu

-         Karepmu / terserah : Kata ini mempunyai makna penolakan karena tidak diberi pilihan sama sekali, putus asa kareana beberapa solusi selalu dimentahkan.
-         Urusan mu/ku : Pernikahan adalah menyatukan dua jiwa, jadi tidak tepat lagi cara berpikir tentang bagaimana aku/kamu tetapi pernikahan itu lebih ke kita
-    Salah kamu : Hanya merasa kita paling benar, pdahal sebenarnya tidak ada di teori "YOU are what you HATE" yang akan saya tulis lain waktu
sekian dulu ya..udah capek ini...

0 comments:

Post a Comment

 
;